Sang Mentari

Tatkala memori ku putar kembali
Saat aku jatuh tersungkur
Aku umpama penyair sepi
yang mengutip cebisan cinta
menjadi bait-bait puisi

Aku meratapi sendiri
kerana waktu itu aku menyedari
ada cebisan-cebisan yang telah hilang
Lalu aku bak seorang pengemis
yang mengharapkan sisa cinta lalu

Hadir insan menemani di sisi
Dia bagaikan seorang doktor
menjahit luka yang masih berdarah
Bagaikan tersedar dari lena yang panjang
ku telah dibius oleh cintanya

Mungkin ku pernah salah menilai
yang mana kaca, yang mana permata
yang mana palsu, yang mana tulen
yang mana racun, yang mana penawar

Aku ibarat bintang yang kelam
mengharapkan sang mentari
untuk kembali bersinar
Kini ku temui sang mentari

yang memberiku makna

untuk terus bernafas